Selasa, 17 November 2015

BUNGA LAIN

Ku kembali ditempat biasa kita bercanda…
kupandangi kuresapi sejuknya belai diujung rambutku…
Ku pandangi lagi dan terhenti didepan pagar rumahmu…
Kutemui langkah-langkah kaki kebahagiaan yang berlari hiasi indahnya taman halaman rumahmu..
Kini ku kembali melihat rumahmu yang kini suram, pagar yang rapuh ….
Kini ku pandangi suramnya tamanmu dengan rumput liar yang meninggi menutup jendela kamarmu…
Semenjak aku memutuskan pergi karena rasa sakit…
aku menyadari tak sepantasnya aku mengenang lebih jauh dan dalam
kini hatiku melebihi suramnya rumahmu, semaknya rumput yang menutupi halamanmu…
kini hatiku lebih sepi…tak terisi.
Kosong tanpa percikan gumalan senyum seorang kekasih…
kau hanyalah kenangan yang hadir saat aku rindukan….
Mulut yang selalu berkata ikhlas namun tak dapat merelakan…
Hati yang berkata tak mengapa tetapi tetap saja memikirkan…
Bualan demi bualan yang terjadi membodohi perasaan ini
Hati yang sengaja memekakan diri dan merasa tak peduli bahwa tahu kau tak lagi sendiri.
Ini adalah kenangan yang membunuh cinta
kenangan yang melewati tajamnya sebuah pengorbanan untuk bunga lain…
kini rumahmu bukan rapuhnya pagar, bukan tingginya rumput liar
rumah mu hanya berisi bunga lain yang ku temui saat ku putuskan untuk pergi
bunga yang kini memelukmu saat terlintas didepanku
bunga yang tersenyum bahagia atas miliki dirimu.
maaf kan aku…..sepatutnya aku lah bunga lain yang hadir dalam hidupmu. hidup dalam cinta yang sama dan mendapat posisi yang berbeda dan tertukar.
Mungkin saat ini aku bunga lain itu, penyebab ubahnya hati dan cintamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar