Selasa, 17 November 2015

oh Luka



Resah pun mencekik kala namamu disebut sebut dalam jalanku….
Aku telah gontai kian merapuh….
Potret mu terlihat dalam kerisauan yang mencekam kalbuku…
Oh …luka ini kah rasanya
Adakah satu kursi untuk ku menyadarkan kelelahan sanubariku…
Kau telah lama jauh….jauh dari jamahan jemari tanganku..
Kau telah pergi….pergi dari sisi indahku..
Ku ingin cinta ini berakhir dengan cepat seperti kilat yang menghanguskan pepohonan….
Kuingin cinta ini seperti Tsunami yang memporak porandakan seisi cintaku padamu…
Kuinginkan kau pun melenyap dari muka bumi yang mulai sempit ini…
Oh….luka
Aku tak kuasa menahannya
Adakah obat penawar mu yang menawaran keindahan ….
Oh luka..
Aku tak terluka karena darah yang bersimbah ruah….
Tapi kali ini luka ku ada didalam…
Luka yang mendalam terkikis dengan lajunya darah darahku mengalir ke semua tubuhku
Aku tidak pula membencinya oh luka….
Aku hanya tersiksa batinku….
Kala mengingat dia diambil orang….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar